BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY
Asy-Syaikh Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy al-Hudzaify hafizhahullah
POIN KEENAM
Asy-Syaikh Shalih as-Suhaimy berkata, “Perhatikanlah -semoga Allah menjagamu- cara mensikapi para ulama Ahlus Sunnah terhadap an-Nawawy, Ibnu Hajar, dan Ibnu Khuzaimah yang digelari oleh para ulama sebagai imam dari para imam, dan selain mereka dari ulama yang jatuh pada berbagai kesalahan dan penakwilan yang keliru, sampai dalam masalah aqidah, hanya saja ulama tersebut memiliki jasa besar dalam ilmu dan melayani as-Sunnah yang kita harapkan kesalahan dan ketergelinciran tersebut akan terkubur di dalam jasa besar mereka tersebut, yang terkadang pada kesalahan-kesalahan tersebut seorang ulama hanya sebatas mengutip saja. Jadi para ulama kita senantiasa mengambil faedah dari kitab-kitab mereka, mendulang ilmu mereka, dan mendorong para penuntut ilmu agar memberikan faedah dengan mengambil dari kitab-kitab tersebut disertai mengingatkan kesalahan-kesalahan dan ketergelinciran yang ada, menjelaskan yang benar dalam masalah tersebut dengan menyebutkan dalilnya, mencari-carikan alasan yang meringankan para ulama tersebut, dan tidak mencari-cari ketergelinciran mereka.” [8]
Saya katakan: Saya tidak tahu apa sisi keserupaan antara para ulama yang mulia yang disebutkan oleh asy-Syaikh Shalih, yaitu an-Nawawy dan Ibnu Hajar (serta Ibnu Khuzaimah -pent) dengan orang yang menjadikan dirinya memerangi dakwah Salafiyyah hanya demi membela musuh-musuh dakwah.
Jadi an-Nawawy dan Ibnu Hajar -rahimahumallah- tidak ada seorang pun yang mengingkari keluasan ilmu mereka dan tingginya kedudukan mereka serta pelayanan keduanya terhadap ilmu-ilmu as-Sunnah, maka bagaimana bisa disamakan dengan banyak orang yang kita tidak mengenal tentang mereka kecuali sikap sok merasa berilmu dan suka membuat keributan?!
Bukankah kita katakan kepada asy-Syaikh as-Suhaimy, “Sesungguhnya masalah dari tulisan beliau ini adalah ungkapannya yang bersifat global!”
Dan Masayikh dakwah Salafiyyah mereka memiliki jerih payah yang luar biasa dalam membela dua imam ini, yaitu an-Nawawy dan Ibnu Hajar, dan hal itu dengan bantahan mereka terhadap kelompok Haddadiyyah, dan para ulama inilah yang menyatakan bahwa apa yang muncul dari kesalahan-kesalahan ulama dahulu itu sepantasnya untuk dikubur dalam jasa besar mereka dan pelayanan mereka terhadap syari’at, disertai menjelaskan kesalahan-kesalahan itu dan memperingatkannya.
Maka duhai kiranya asy-Syaikh as-Suhaimy mengarahkan kepada bantahan-bantahan para ulama terhadap Haddadiyyah dan mengisyaratkan kepada mereka.
***
? Catatan Kaki:
[8] Tanbih Dzawil Afham, hlm. 24
Menyamakan Ibnu Khuzaimah dengan an-Nawawy dan Ibnu Hajar tidaklah tepat, karena orang yang terjatuh pada penakwilan satu sifat Allah saja atau semisalnya -jika dia berpegang teguh dengan manhaj Ahlus Sunnah dalam masalah sifat-sifat Allah- keadaannya berbeda dengan orang yang memang mengikuti manhaj takwil dalam masalah sifat-sifat Allah.
—
Sumber artikel: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=159780
Bersambung In Syaa Allah ..