Apa Perbedaan Hizbi dan Mubtadi (Ahli Bid’ah)??

Perbedaan Hizbi dan Mubtadi1

KUMPULAN FATWA

Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali Hafizhahullah Ta’ala

Soal: Kami telah mendengar bukan saja dari  satu ahli ilmu menyatakan bahwa tidak setiap hizbi itu mubtadi’. Apa perbedaan antara hizbi dan mubtadi’?

[Kaset yang berjudul: Taqwallah wash Shidq, “Ketakwaan kepada Allah dan Kejujuran”]

Jawaban:

Demi Allah, kami memandang bahwa hizbiyin adalah mubtadi’. Bahkan terkadang pada diri-diri hizbiyin tersebut terdapat kejelekan yang lebih parah daripada apa yang pada diri ahli bid’ah. Wal ‘iyadzu billah, karena seorang hizbi  tidak selamat dari sikap menentang dakwah Allah yang mengajak ke haq. Tidak selamat dari sikap memerangi ahli Sunnah wal Jama’ah. Tidak selamat dari sikap loyal  kepada ahli bid’ah dan ahli batil. Karena kelompok-kelompok tersebut sebagaimana kalian ketahui, sekarang ini mereka mengumpulkan berbagai jenis dan ragam ahli bid’ah dan kesesatan. Saya tidak tahu ada seorang hizbi yang bersih dari kebid’ahan dan kesesatan.

Bagaimana mungkin mereka bergabung dengan ahli bid’ah, loyal kepada mereka, menolong mereka, dan melariskan manhaj mereka sementara manhaj tersebut memerangi manhaj Allah yang haq. Bagaimana mungkin orang semacam ini dikatakan sebagai sunni salafi.

Perkara-perkara ini butuh untuk direnungkan, hizbiyah sangat berbahaya. Di antara beberapa prinsip dan manhaj yang paling berbahaya menurut pandangan saya adalah melakikan makar di sisi Allah tabaraka wata’ala, mereka yang mengatakan: “Kami salafiyin hanya saja kami ikhwan atau tabligh.” Mereka -demi Allah- lebih layak untuk dita’dib (diajari adab) dan direndahkan daripada yang lainnya. Saya tidak yakin bahwa mereka jujur terhadap klaim mereka sebagai pengikut manhaj salafi. Demi Allah, kalau mereka jujur, mereka tidak akan berbaur dengan ahli bid’ah, tidak berinteraksi dengan mereka, tidak membela mereka, tidak loyal kepada mereka, tidak menegakkan permusuhan terhadap ahli Sunnah. Ini sebagai bukti bahwa pengakuan tersebut bukan berasal dari orang yang jujur.

Kalau dia ridha terhadap manhaj salafi, mengerti haknya bahwa hal itu (manhaj salaf) adalah dien Allah yang haq, mengapa dia meninggal ahli haq, memerangi dan mengesampingkan mereka, dan berjalan bersama lawan-lawan mereka dari kalangan ahli batil, da’i kebatilan dan para penolong kebatilan?

Maka saya berpendapat bahwa setiap hizbi adalah mubatadi’, mereka mau atau enggan (menerimanya). Karena pada diri-diri mereka terdapat sifat-sifat dan amalan-amalan yang menjadikan mereka lebih jelek daripada ahli bid’ah. Maka berhati-hatilah dari sikap bergabung bersama hizb (kelompok) apapun kecualI bergabung bersama orang yang berjalan di atas jalan para nabi dan rasul dalam bidang aqidah, dakwah, manhaj, wala dan bara (sikap loyal dan berlepas diri dari segala bentuk penyelisihan syariat) karena tali keimanan yang paling kokoh adalah wala dan bara, cinta dan benci karena Allah.

Ini menyatakan hizbi(1) sementara dia membenci para wali Allah, memusuhi dan memerangi mereka, memerangi manhaj haq, menghalangi mereka (untuk menuju jalan haq), membikin lari mereka (dari jalan haq) dan … bagaimana orang semacam ini menjadi seorang salafi? Dan termasuk dari kalangan ahli Sunnah!?

Sumber: Fatawa Fadhilatisy Syaikh Rabi’ ibn Hadi Al Madkhali jilid 1 hal. 161-162

———-
(1) Demikian lafazh pada kitab:

فهذا يقول حزبي

Kemungkinan salah ucapan sementara beliau maksudkan: “Ini menyatakan salafi”
Wallahu a’lam. Wabarakallah fikum

Abu Bakar Abdullah bin Ali Al Jombangi
Daarul Hadits Fiyus, Lahj, Yaman

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.