Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menjelaskan, “Ahlus sunnah menetapkan (mengimani) bahwa Allah berada di atas, berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, hadits, ijma’, akal, dan fitrah.
- Pertama, dari Al-Qur’an. Beragam dalil menunjukkan bahwa Allah berada di atas. Ada yang dengan jelas menggunakan lafaz “Mahatinggi”, ada pula dengan lafaz “di atas”.
Ada yang menunjukkan turunnya sesuatu dari sisi-Nya, atau dengan menyebutkan sesuatu naik kepada-Nya. Ada juga dalil yang menunjukkan Dia (Allah) di atas langit.
1. Allah Mahatinggi
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ . البقرة ٢٥٥
“Dia Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.” (al-Baqarah: 255)
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى . الأعلى ١
“Bertasbihlah, sucikanlah nama Rabbmu Yang Mahatinggi.” (al-A’la: 1)
2. Allah di atas
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ . الأنعام ١٨
“Dialah yang berkuasa di atas seluruh hamba-Nya.” (al-An’am: 18)
يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ . النحل ٥١
“Mereka takut kepada Rabb mereka yang berada di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (an-Nahl: 50)
3. Sesuatu turun dari sisi-Nya
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ . السجدة ٥
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi.” (as-Sajdah: 5)
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ . الحجر ٩
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran.” (al-Hijr: 9)
4. Sesuatu naik pada-Nya
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ . فاطر ١٠
“Kepada-Nya naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh (Allah) menaikannya.” (Fathir: 10)
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ . المعارج ٤
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada-Nya.” (al-Ma’arij: 4)
5. Dia di atas langit
أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ . الملك ١٦
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di atas langit, Dia akan membenamkan kalian ke bumi.” (al-Mulk: 16)
Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah hlm. 251