AKIBAT DUSTA DAN BERTEMAN DENGAN PENDUSTA WALAUPUN KUAT HAFALANNYA
Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhary hafizhahullah
Asy-Syadaquny sebagaimana yang pernah saya sampaikan beberapa kali yaitu Sulaiman, dia termasuk orang yang paling kuat hafalannya.
Bahkan Al-Imam Ahmad mengatakan: “Yang lebih kuat hafalannya dari kami adalah Asy-Syadaquny.”
Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Dawud Asy-Syadaquny. Walaupun demikian dia saqith (jatuh kehormatannya dan dibuang riwayatnya) karena dia suka berdusta ketika menyampaikan ucapan manusia. Jadi dia seorang perawi yang muttaham (tertuduh berdusta dalam meriwayatkan hadits karena suka berdusta pada ucapan manusia) dan matruk (ditinggalkan riwayatnya).
Demikian juga Muhammad bin Yunus Al-Qudaimy sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Ahmad tentangnya: “Dia adalah seorang yang haditsnya hasan, namun dinilai cacat karena berteman dekat dengan Asy-Syadaquny.” Para ulama menilainya cacat karena dia akrab dengan Asy-Syadaquny. Dan memang dia ditimpa apa yang menimpa Asy-Syadaquny, sehingga Al-Qudaimy pun tertular penyakit suka berdusta. Dia suka duduk bermajelis dengan Asy-Syadaquny sehingga tertular kedustaannya yang menyebabkan riwayatnya pun ikut ditinggalkan.