PERMISALAN ALLAH UNTUK HARI KIAMAT
Al-Hasan rahimahullah berkata, “Allah mempermisalkan sebuah permisalan, dan sangat sedikit manusia yang mengambil manfaat dan memahaminya.
Allah berfirman,
أَيَوَدُّ أَحَدُكُمۡ أَن تَكُونَ لَهُۥ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعۡنَابٍ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ لَهُۥ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَأَصَابَهُ ٱلۡكِبَرُ وَلَهُۥ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَآءُ فَأَصَابَهَآ إِعۡصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَٱحۡتَرَقَتۡۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَتَفَكَّرُونَ
‘Adakah salah seorang di antara kalian yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya, sedangkan dia masih memiliki keturunan yang kecil-kecil. Lalu kebun itu diterpa badai yang mengandung api, sehingga terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian agar kalian memikirkannya’.”
Kemudian beliau rahimahullah berkata,
هذا الإنسان حين كبرت سنه وكثر عياله ورق عظمه، بعث الله على جنته نارا فأحرقتها، أحوج ما كان إليها
“Orang ini ketika telah tua umurnya, banyak keluarganya, dan rapuh tulangnya, Allah utus api kepada kebunnya, kemudian api itu membakarnya. Dalam keadaan (ketika itu) dia sangat membutuhkannya.
فهذا مثل ضربه الله ليوم القيامة، يوم يقوم ابن آدم عريان ظمآن، ينتظر ويحذر شدة ذلك اليوم، فأيكم سره أن يذهب عمله أحوج ما كان إليه
Inilah permisalan yang Allah buat untuk hari kiamat. Hari ketika anak Adam berdiri dalam keadaan telanjang dan haus. Menunggu dan khawatir dengan dahsyatnya hari tersebut. Lalu siapakah di antara kalian yang senang amalannya sirna, dalam keadaan (di saat itu) dia sangat butuh kepadanya?”
At-Tadzkirah al-Hamduniyah, 7/10.