PENDAPAT SYAIKH UTSAIMIN TENTANG MURTADNYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

PENDAPAT SYAIKH UTSAIMIN TENTANG MURTADNYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

Pertanyaan: Baarokallohu fiikum,

Ukhti Ummu Abdillah dari Kuwait bertanya: Kalau ada dari kerabat laki-lakiku yang dia bukan mahramku dalam keadaan dia tidak shalat, saya tidak pernah berbincang dengan dia dan saya hanya memberi salam saja kalau masuk ke rumah mereka dengan mengatakan “Assalamu’alaikum”. Saya tidak duduk-duduk dengannya dan tidak berbincang dengannya. Saya malu dengan dia sampai-sampai saya tidak pernah bertanya “Bagaimana keadaanmu dan keadaan anak-anakmu?” Apakah saya berdosa jika saya tidak menasihati dia untuk menjaga shalat dikarenakan keadaanku sebagaimana yang aku sebutkan, yaitu aku malu dengannya? Jazaakumullahu khoir.

Jawaban:

Wajib bagi setiap muslim secara umum untuk saling menasihati antara sesama mereka.

Akan tetapi, seorang wanita yang menasihati laki-laki sangat dikhawatirkan timbulnya fitnah.

Kalau dibuka celah seperti ini, maka nasihat tersebut, jika berasal dari wanita yang lemah agamanya, akan menjurus ke perkara yang lebih jauh, yaitu adanya perbincangan wanita dan pria (yang bukan mahram) dengan alasan ingin menasihati.

Akan tetapi, laki-laki yang anda sebutkan sebagai kerabat Anda, tetapi dia bukan mahram dan Anda biasa berkunjung ke rumahnya dan memberi salam kepada mereka jika masuk ke rumahnya, maka aku berharap tidak ada fitnah ketika Anda menasihatinya. Jika memang menasihatinya dengan cara berbicara langsung tidak menimbulkan fitnah, maka ini baik. Akan tetapi, jika memungkinkan untuk menulis untuknya tulisan yang berisi nasihat untuk melakukan kebaikan dan engkau mengingatkan dia dengan ancaman Allah jika dia meninggalkan shalat, maka ini lebih baik.

Adapun seseorang yang meninggalkan shalat, maka dia haruslah di-hajr (boikot) dan tidak diberi salam dan tidak boleh berkunjung kepadanya kecuali dalam rangka memberi nasihat dikarenakan seseorang yang meninggalkan shalat -semoga Allah melindungi kita- adalah murtad dari Islam dan tidak ada penghormatan baginya.

Sumber: http://binothaimeen.net/content/10634

* Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

——————–

السؤال:
بارك الله فيكم الأخت أم عبد الله من الكويت لها سؤال ثان تقول: إذا كان أحد الأقارب لي من الرجال لا يصلي، وهو ليس لي بمحرم، وأنا لا أكلمه ولا أحادثه، وإنما إذا دخلت إلى منزلهم وشاهدته سلمت بقولي: السلام عليكم، فأنا لا أجالسه ولا أحادثه وأستحي منه حتى إنني لا أقول له: كيف الحال وكيف حال الأولاد، فهل علي إثم، إذا لم أنصح مثل هذا بالمحافظة على الصلاة؛ لأنني كما قلت لكم إنني أستحي منه، وجزاكم الله خيراً؟
الجواب:

الشيخ: الواجب على المسلمين عموماً التناصح فيما بينهم؛ لكن مناصحة المرأة للرجل يخشى منها الفتنة، ولو فتح الباب لادعت الناصحة التي ليس عندها قوةٌ في دينها في مخاطبة الرجال؛ أنها تريد النصح؛ لكن مثل هذا الرجل الذي ذكرت أنه من معارفها لكنه ليس بمحرمٍ لها وأنها تزور بيتهم، وأنها تسلم إذا دخلت، أرجو ألا يكون في نصحها إياه فتنة، فإذا تمكنت من نصحه بالمشافهة مع انتفاء الفتنة والمحظور فهذا حسن، وإن رأت أن تكتب له كتاباً وتقول مثلاً فيه؛ إمضاؤها من ناصح، أو فاعل خير، فتذكره بالله عز وجل وتخوفه مما هو عليه من ترك الصلاة، فهذا أحسن وأطيب، وأما بالنسبة إلى تارك الصلاة، فإنه يهجر ولا يجوز السلام عليه ولا الذهاب إليه إلا على سبيل المناصحة؛ وذلك لأن تارك الصلاة والعياذ بالله مرتد عن الإسلام والمرتد لا حرمة له.

Download
Judul: PENDAPAT SYAIKH UTSAIMIN TENTANG MURTADNYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT Pembicara: Tanggal: 20 Dhu al-Qi'dah 1436
© 1445 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks