NASIHAT BAGI YANG MENGOPERASIKAN SALURAN-SALURAN TELEVISI SATELIT DI RUMAHNYA
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin رحمه الله
Pertanyaan: Syaikh yang mulia yang semoga Allah menjaganya, anda mengetahui bahwasanya telah terjadi fitnah yang besar dalam menyaksikan siaran televisi. Dan sebagian manusia, wal’iyaadzu billah- terkadang memasukkan saluran televisi ke dalam rumahnya diantara anak-anaknya. Maka apa komentar anda semoga Allah menjaga anda.
Jawaban:
Mengomentari hal ini, hendaknya seorang itu bertakwa kepada Allah menjaga diri dan keluarganya. Hendaknya jangan memasukkan televisi ini di rumahnya. Karena terkadang pada awalnya seorang itu memasukkan siaran televisi ke dalam rumahnya cuma untuk menyaksikan berita saja, atau yang disiarkan disana berupa ilmu-ilmu agama. Akan tetapi televisi tersebut terus ada di rumahnya sampai akhirnya ia terjerumus-wal’iyaadzu billah- ke dalam kerusakannya.
Sungguh saya pernah mendengar tentang sebagian orang yang dulunya komitmen (dalam agamanya) dalam tingkatan ilmu yang tinggi. Mulanya mereka memasukkan siaran televisi (ke dalam rumahnya) dengan maksud untuk menyaksikan berita. Lalu muncul beberapa informasi (yang penuh fitnah-pent), tiba-tiba keadaan mereka sudah terbalik-wal’iyaadzubillah. Maka bahayanya itu sangat besar,
Adapun orang yang memasukkan siaran ini dirumahnya, dalam keadaan ia menyaksikan istrinya sedang menyaksikan kemungkaran yang besar ini. Maka saya bertanya: Apakah orang ini tergolong tulus terhadap keluarganya ataukah termasuk menipu keluarganya?
Dia telah menipu keluarganya tidak ragu lagi. Karena dia mampu untuk mencegah mereka darinya untuk mengeluarkan (siaran televisi) dan menghancurkannya. Kalau dia telah menipu, maka apakah dia termasuk dalam sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam:
“Tidaklah ada seorang hamba yang diamanahi oleh Allah untuk memimpin rakyat, kemudian dia mati, pada hari kematiannya dalam keadaan dia menipu rakyatnya, kecuali Allah akan mengharamkan sorga atasnya.” ?
Perkaranya sangat berbahaya wahai saudaraku. Oleh karena itu aku berpendapat, haram hukumnya bagi seorang suami untuk memasukkan siaran televisi ini ke dalam ( rumah), kalau sudah makruf keluarganya akan menyaksikan acara-acara yang tidak boleh untuk dilihat.
[Sumber Silsilah al-Liqa Asy-Syahri 72]
* Alih bahasa: Ustadz Abu Hafs Umar al Atsary
*******
نصيحة لمشغل القنوات الفضائية في بيته
[ السؤال: ]
فضيلة الشيخ، حفظه الله، تعلمون أنه حصل فتنة كبيرة بمشاهدة الدشوش، وبعض الناس والعياذ بالله ربما أدخله في منزله وبين أولاده فما تعليقكم حفظكم الله؟
الجواب:
تعليقنا على هذا:
أن يتقي الله المرء في نفسه وأهله، وألا يدخل هذه الدشوش في البيوت؛
لأن الإنسان يدخلها على أنه سيشاهد الأخبار فقط أو ما يبث فيها من علوم، لكن لا تزال به حتى ينغمس
في طينها والعياذ بالله
ولقد سمعت عن أناس ملتزمين على درجة عالية من العلوم أدخلوا هذه الدشوش على أنهم يشاهدون الأخبار، ويطالعون بعض المعلومات، وإذا بهم ينتكسون والعياذ بالله،
فخطرها عظيم.
أما بالنسبة لمن يدخلها في بيته وهو يشاهد أهله يطالعون هذه المنكرات العظيمة، فأنا أسأل: هل يعد هذا ناصحاً لأهله أم غاشاً لهم؟
هو غاش بلا شك؛
لأنه قادر على أن يمنعهم منها لإخراجها
وتكسيرها، فإذا كان غاشاً فهل يدخل في قول النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم« ما من عبدٍ يسترعيه الله على رعيه يموت يوم يموت وهو غاش لها إلا حرم الله عليه الجنة)»؟
الأمر خطير يا إخواني،
فلذلك أرى أنه يحرم على الرجل أن يدخل هذه الدشوش إذا كان يعرف من أهله أنهم سيشاهدون ما لا تجوز مشاهدته.
للشيخ محمد صالح العثيمين رحمه الله
المصدر:
سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري [72]