LARANGAN BERBUAT GADUH/RIBUT DI MASJID

LARANGAN BERBUAT GADUH/RIBUT DI MASJID

Oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah

Demikianlah larangan dari “banyak berbuat gaduh/ribut” karena hal itu dapat menyebabkan kekacauan atau kebingunan bagi orang-orang yang shalat dan orang-orang yang membaca (Al-Qur`an).

Banyak berbuat gaduh/ribut yaitu banyak berbicara dan meninggikan suara. Karena pada perbuatan ini terdapat (penyebab) kekacauan dan kebingungan bagi orang-orang yang shalat dan orang-orang yang membaca Al-Qur`an, maka dilarangnya berbuat gaduh/ribut itu karena dapat menghilangkan kekhusyuan pada orang-orang yang shalat dan dapat menghilangkan tafakkur dan tadabbur pada orang-orang yang membaca Al-Qur`an. Tidak diragukan lagi bahwa banyak berbuat gaduh/ribut merupakan sebab terbesar dari hilangnya hal-hal itu, yang sesungguhnya itu adalah hilangnya kebaikan, hilangnya ilmu, hilangnya tafakkur, dan membuat manusia lupa.

Di antara dalil-dalil yang jelas tentang larangan ini adalah hadits tentang lailatul qadar (di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda), “Sesungguhnya aku keluar dan ingin mengabarkan kepada kalian tentang lailatul qadar, yaitu malam yang…” sampai kepada sabda beliau yang menunjukkan hal itu, “…tetapi fulan dan fulan berdebat hingga diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan lailatul qadar terjadi, pent.) dan semoga yang demikian itu lebih baik..” Al-Hadits.

Yang menjadi syahid (sisi pendalilan) di sini adalah bahwa banyak berbuat gaduh/ribut,  perselisihan, dan perdebatan di masjid adalah tidak baik karena dapat membuat kacau atau bingung orang-orang yang shalat dan dapat menghilangkan kekhusyuan mereka. Dan perbuatan itu juga dapat membuat kacau atau bingung orang-orang yang membaca (Al-Qur`an) dan dapat menghilangkan tafakkur dan tadabbur mereka akan kalam Rabb mereka.

Syarh Al-Ibanah Al-Kubra – Pelajaran 07 | Faidah-faidah situs Miratsul Anbiya.

Sumber: http://ar.miraath.net/fawaid/5235

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

————–
House building النهي عن اللغط في المساجد House building
للشيخ: محمد بن هادي المدخلي حفظه الله

هكذا نهي عن “كَثْرَةُ اللَّغَطِ ” لأن ذلك يكون سببا للتشويش على المصلين والتالين.

كثرة اللغط: يعني كثرة الكلام ورفع الصوت؛ لأن فيه تشويشا على المصلين والتالين القارئين للقرآن فنهي عنه لما يذهب من الخشوع  عند المصلي ومن التفكر والتدبر في القرآن عند القارئ، ولا شك أن كثرة اللغط أعظم سبب في إذهاب ذلك فإنها تذهب الخير وتذهب العلم وتذهب الفكر وتنسي الإنسان، ومن أوضح الأدلة على ذلك حديث ليلة القدر (إني خرجت وأنا أريد أن أخبركم عن ليلة القدر أي ليلة هي) لما قال أُريتها (فتلاحى فلان وفلان فرفعت وعسى أن يكون ذلك خيرًا ..الحديث)

فالشاهد أن كثرة اللغط والجدال والخصام والملاحاة هذه في المساجد لا تصلح لأن فيها تشويشا على المصلين وإذهابا لخشوعهم، وفيها تشويش أيضا على التالين وإذهاب لتفكيرهم وتدبرهم لكلام ربهم.

Electric light bulb المصدر
شرح الإبانة الصغرى – الدرس 07 | فوائد موقع ميراث الأنبياء

© 1445 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks