Jika Wanita Terpaksa Keluar Rumah Menunaikan Kebutuhannya

Jika Wanita Terpaksa Keluar Rumah Menunaikan KebutuhannyaJIKA WANITA TERPAKSA KELUAR RUMAH MENUNAIKAN KEBUTUHANNYA

As-Syaikh ‘Ubaid bin ‘Abdillah Al-Jabiry حفظه الله

Seseorang bertanya: Bolehkah bagi seorang wanita pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhannya, dan dia tawar menawar bersama para pedagang?

Jawaban:

Seorang muslimah yang berakal baik, yang takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjaga kehormatannya serta kesuciannya. Sungguh dia tidak keluar dari rumahnya kecuali ketika tidak ada pilihan lain baginya.

Maka apabila ada orang yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik suaminya, atau anak-anaknya, atau saudara-saudara laki-laki nya, maka tidak boleh baginya untuk keluar. Karena hukum asal bagi wanita adalah tinggal di rumah, tidak ada keleluasaan baginya untuk keluar dan campur baur dengan laki-laki di pasar-pasar dan tempat selainnya.

Namun, apabila di sana (luar rumah) ada perkara yang keluarganya dari kalangan laki-laki tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu perkara yang tidak mampu dilakukan kecuali dirinya (si wanita).

Maka, dia keluar dengan menggunakan apa yang Allah wajibkan baginya dari hijab, yakni hijab yang sempurna. Dengan pakaian yang tebal dan longgar, kerudung (jilbab dalam), dan jilbab yang menutupi tubuhnya, di sisi kami dikenal dengan istilah Abaya. Dan dia menggunakan pakaian penutup atas kepalanya, bukan atas pundaknya saja.

Kemudian dia berbicara dengan penjual tanpa mendayukan ucapannya. Karena wanita dilarang dari memerdukan ucapan dihadapan laki-laki.

Adapun apabila dia terpaksa tawar menawar bersama pedagang, dan sekarang mereka menamainya Mukasaroh.

Penjual berkata: ”barang ini seharga 100 real”, hendaknya dia katakan :”tidak, harga barang ini di pasar adalah 80 real”, dengan suara yang tidak lemah mendayu, tidak menggoda, tidak dengan senda gurau, dan tidak dengan ucapan apapun yang menjadikan si penjual senang meneruskan pembicaraan bersamanya (si wanita). Maka dia tidak terlarang dari yang demikian ini, insya Allah Ta’ala.

Sumber: http://ar.alnahj.net/fatwa/137

Alih Bahasa : Syabab Forum Salafy Indonesia

Download Audio Di Sini

***

يسأل سائل فيقول:  هل يجوز للمرأة أن تذهب إلى السوق لقضاء حوائجها وتماكس الباعة؟

  : الجواب :  المرأة المسلمة العاقلة التي تخشى الله -سبحانه وتعالى- وتصون عرضها، وعفتها، فإنها لا تخرجُ من بيتها إلا لما لابد لها منه، فإذا كان يوجد من يقضي لها حوائجها زوجها أو أبنائها أو إخوة لها، فليس لها أن تخرج، لأن الأصل في المرأة القرار في البيت، وعدم تعريضها للخروج ومخالطة الرجال في الأسواق وغيرها.

 لكن إذا كان هناك أمر لا يستطيع أهلها من الرجال أن يقضوا حاجتها منه، أمر لا يستطيعهُ غيرها، فهي تخرج بما فرض الله عليها من حجاب، من حجاب صافي، من الثياب الفضفاضة الواسعة، ومن الخمار، ومن الجلباب الذي تقوم مقامه عندنا العُبي، وأن تكون العباءة على الرأس لا علي الكتف.

 ثم تتكلم مع البائع بكلام ليس فيه خضوع بالقول، فالمرأة منهية عن الخضوع بالقول، أما إذا اضطرت أنها تماكس البائع والآن يسمونها مكاسرة، فإذا قال لها هذه البضاعة بـ مائة، فتقول:لا

هذه قيمتها في السوق ثمانون ريال، بصوتها ليس فيه خضوع في القول وليس فيه ممازحة، ولا مضاحكة، ولا أي كلام يعني يجعله يسترسل معها في الحديث، فلا مانع من ذلك إن شاء الله تعالى.

© 1445 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks