HUKUM MEMBACA KISAH FITNAH PERSELISIHAN YANG TERJADI DIANTARA SAHABAT

HUKUM MEMBACA KISAH FITNAH PERSELISIHAN YANG TERJADI DIANTARA SAHABAT

Manhaj-fsiSyaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah.

Pertanyaan: Kami mendengar dari Anda, bahwasanya barang siapa yang takut atas dirinya dari kisah-kisah sahabat dan fitnah-fitnah yang terjadi diantara mereka, sesungguhnya ia tidak akan membacanya. Dan suatu saat saya pernah membaca kisah apa yang terjadi terhadap Al-Husain radhiyallahu ‘anhu. Dan saya bersumpah, seandainya saya hadir ketika itu niscaya saya akan menolong beliau. Apa pendapat Anda tentang hal ini, apakah saya keliru?

Jawaban: Saya berpendapat, sebagaimana engkau telah dengarkan, sesungguhnya apa yang terjadi diantara sahabat berupa peperangan dan pertempuran-pertempuran, hendaknya tidak membacanya kecuali seorang yang merasa aman atas dirinya dari tindak kezaliman kepada salah seorang dari sahabat.

Yang demikian itu karena pada kisah sejarah tersebut terdapat kedustaan dalam kenyataannya. Lebih-lebih riwayat yang datang dari rafidhah. Karena sesungguhnya mereka telah melencengkan sejarah dengan penyelewengan yang sangat besar.
Mereka membuat kedustaan atas nama Bani Umayyah dengan kedustaan yang keji wal’iyadzu billah.

Dan (membaca) kitab sejarah yang pertengahan seperti Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Ibnu Katsir terkadang seorang itu kawatir atas dirinya.
Bukan kawatir akan condong kepada salah satu pribadi mereka (sahabat), karena condong kepada salah satu dari mereka itu tidak mengapa.

Akan tetapi yang dikawatirkan atas dirinya adalah akan menyesatkan (sahabat) lainnya, menyalahkan mereka, membenci mereka dan memusuhi mereka. Dan ini adalah yang dilarang.
Yang jelas, setiap insan itu bisa mengukur dirinya. Jika ia mengkawatirkan dirinya kena fitnah, maka meninggalkan apa dia kawatirkan dari fitnah itu lebih baik.

***

Sumber: Silsilah Liqaa’at Al-Bab Al-Maftuh pertemuan ke 14.

 

——————————————

حكم قراءة ما جرى بين الصحابة من فتن

السؤال:

سمعنا منكم أن من خاف على نفسه من قصص الصحابة، والفتن التي جرت بينهم أنه لا يقرؤها، وقرأت مرة من المرات ما جرى على الحسين ، وأقسمت أني لو كنت حضرته لنصرته، فماذا ترى في هذا، هل علي فيه خطيئة؟

الجواب:

أنا أرى -كما سمعت- أن ما جرى بين الصحابة من المعارك، والقتال لا يقرؤه إلا رجل يأمن على نفسه من الحيف على أحد الصحابة؛ وذلك لأن التاريخ فيه تزوير في الواقع، لا سيما ما يأتي من قبل الرافضة، فإنهم في الحقيقة حرفوا التاريخ تحريفاً عظيماً، وكذبوا على بني أمية كذباً، فاحشاً -والعياذ بالله- والتاريخ المتوسط المعتدل، كالبداية، والنهاية لابن كثير قد يخشى الإنسان على نفسه، لا من الميل إلى واحد منهم، فالميل لأحد منهم لا بأس به، لكن يخشى على نفسه من تضليل الآخرين، وتخطئتهم، وكراهتهم، وعداوتهم، وهذا هو المحظور، وعلى كل حال كل إنسان حسيب نفسه، إذا خشي على نفسه الفتنة؛ فترك ما يخشى من الفتنة خير.

المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [14]

 

Download
Judul: HUKUM MEMBACA APA YANG TERJADI DIANTARA PARA SAHABAT BERUPA FITNAH-FITNAH Pembicara: Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah Tanggal: 9 Ramadan 1437
© 1445 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks