BOLEHKAH MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID’AH YANG AHLI HADITS DAN FIKIH

BOLEHKAH MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID’AH YANG AHLI HADITS DAN FIKIH

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

Penanya: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jika seorang penuntut ilmu mengatakan sebuah kebid’ahan dan dia menyerukannya, padahal dia seorang ahli fikih dan hadits, maka apakah perkataan bid’ahnya berkonskwensi menjatuhkan ilmu dan haditsnya serta tidak boleh menjadikannya sebagai hujjah sama sekali?

Asy-Syaikh:

Ya, dia tidak bisa dipercaya lagi. Jika dia seorang mubtadi’ maka dia tidak bisa dipercaya lagi, demikian juga ilmunya. Juga tidak boleh belajar kepadanya, karena jika dia diambil ilmunya maka sang murid akan terpengaruh dengan gurunya, terpengaruh dengan pengajarnya. Yang wajib adalah dengan menjauh dari ahli bid’ah. Para Salaf dahulu melarang dari duduk bermajelis dengan para mubtadi’, mengunjugi mereka, serta pergi kepada mereka. Karena khawatir kejahatan mereka akan merembet kepada siapa saja yang bermajelis dan bergaul dengan mereka.

* Alih bahasa: Abu Almass
Kamis, 17 Jumaadats Tsaniyah 1435 H

Download
Judul: BOLEHKAH MENGAMBIL ILMU DARI AHLI BID'AH YANG AHLI HADITS DAN FIKIH Pembicara: Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah Tanggal: 18 Jumada II 1435
© 1445 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks